Ketua DPRD Blora Prihatin dengar Gaji Guru Honorer
https://www.apdesinews.com/2019/07/ketua-dprd-blora-prihatin-dengar-gaji.html
APDESINEWS.COM-
Ribuan Paguyuban Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap ( GTT/PTT ) non K
yang tergabung dalam Progata Kabupaten Blora meminta pemerintah
memperhatikan kesejahteraan mereka.
Hal ini
disampaikan ketua Progata Kabupaten
Blora, Arys Eko Siswanto saat mengelar acara Silaturahmi dan Halal Bihalal
Progata Kabupaten Blora dengan tema "Semangat Berjuang, Satukan Hati,
Eratkan Silaturahmi yang digelar di GOR Mustika, Blora pada Sabtu (20/7).
Sejauh ini,
menurutnya, kesejahteraan mereka luput dari perhatian pemerintah. Dirinya menyampaikan
kegiatan ini perlu dilakukan agar keberadaan mereka diketahui oleh Pemerintah
Kabupaten Blora.
"Kita ingin pemerintah tahu bahwa keberadaan kita ada. Tolonglah diperhatikan kesejahteraan kita,” kata Arys
Arys menambahkan jumlah GTT/PTT di Kabupaten Blora mencapai 3 ribu orang. Gaji mereka berkisar antara Rp100 ribu-Rp 300 ribu. Padahal masa kerja mereka ada yang sudah puluhan tahun.
"Anggota kita ada 3 ribu orang, gaji Rp 100 ribu-300 ribu. Kalau K2 kan sudah ada perhatian. Jadi ini merupakan rangkaiannya. Kita juga tuntut Kesejahteraan," jelasnya.
Senada dengan Arys,
Eni Tri Handayani juga mengaku jika selama 17 tahun
menjadi guru, ia hanya mendapat gaji sebesar Rp250 ribu. Dirinya berharap
pemerintah bisa memperhatikan honor para GTT di Kabupaten Blora.
“saya minta
pemerintah bisa memperhatikan kesejahteraan kami para GTT/PTT , karna kita
sudah mengabdi belasan tahun, sementara pemerintah tidak pernah memperhatikan
kesejahteraan kami,” Ujar guru SDN 4 Jiken itu
Sementara itu ketua
DPRD Kabupaten Blora Bambang Susilo, mengatakan sangat prihatin ketika
mendengar kesejahteraan para GTT/PTT belum diperhatikan pemerintah kabupaten
Blora yang hanya mendapatkan honor Rp.
200 ribu per bulan ini sangat ironis.
Menanggapi keluhan
para guru GTT/PTT ketua DPRD Blora mengatkan, bahwa dirinya sudah mempunyai
program tersebut dan sudah mempunyai jawaban namun GTT/PTT suruh nunggu waktu,
karna untuk saat ini dirinya yakin belum bisa.
Selain itu Bambang juga menyesalkan ketidak hadiran
kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, yang hanya menugaskan salah satu
stafnya untuk hadir.
“saya melihat sampai
saat ini pemkab sendiri belum memperhatikan para GTT/PTT, dan ini sudah
terlihat pada acara ini, minimal ketua Dinas Pendidikan bisa hadir mendengarkan
keluhan para guru ini,namun ternyata ini hanya diwakilkan oleh stafnya,” Ujar Ketua
DPRD kabupaten Blora.
Dalam
kegiatan itu, sejumlah pejabat yang diundang, seperti Dinas Pendidikan, Setda
Pemkab Blora tidak hadir. Mereka hanya mengirimkan perwakilannya masing-masing (Ag)
Makanya jangan mau jadi guru honorer
BalasHapus