PEMBANGUNAN BANDARA NGLORAM DIAWALI DENGAN PEMAGARAN LAHAN
https://www.apdesinews.com/2018/09/pembangunan-bandara-ngloram-diawali.html
Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si (tengah) bersama Camat Cepu dan Kades Ngloram mengecek proses pemagaran lahan Bandara Ngloram. |
Blora - Rencana pembangunan dalam rangka pengaktifan kembali Bandar Udara (Bandara) Ngloram mulai dikerjakan. Sebagai tahap awal rencana revitalisasi Bandar Udara (Bandara) Ngloram, Kecamatan Cepu, Blora, lahan bandara mulai dipagar keliling.
Pelaksanaan pemagaraan oleh Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub dilakukan dengan melibatkan warga lokal. Lahan yang dipagar adalah aset berupa bandara dan lahan seluas sekitar 20 hektare.
Saat di ditinjau oleh Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si bersama Camat Cepu Joko Sulistiyono, dan Kepala Desa Ngloram, Diro Beny Susanto, Senin (3/9/2018), pemagaran sudah dilakukan di sisi timur, dan selatan di sekitar area bandara.
Wakil Bupati mengaku sangat berterimakasih kepada Presiden, Menteri Perhubungan,dan Gubernur Jawa tengah, atas di mulainya pemagaran di sekitar bandara ini.
“Dengan adanya pemagaran ini tentu masyarakat sangat senang sekali, terlebih sejak lama masyarakat Blora telah berharap Bandara Ngloram ini aktif kembali.” jelas Arief Rohman.
Menurutnya, dengan aktifnya bandara ini kedepan akan membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat Cepu, Blora dan sekitarnya.
“Tentu ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat dan Kabupaten Blora, masyarakat akan dimudahkan dalam akses berlalu lintas” ungkapnya.
Sebelumnya sosialisasi rencana pembangunan pagar kawat besi tersebut pernah digelar di Pendapa Kecamatan Cepu oleh tim dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama sejumlah pihak terkait lainnya.
Dalam tinjauan lapangan, Wakil Bupati mengecek pagar yang telah dibangun dan berkoordinasi dengan petugas proyek pemasangan. Tak hanya itu, bersama Camat dan Kepala Desa, Wakil Bupati juga mengecek rencana pintu masuk bandara yang menghadap langsung dengan Stasiun Kapuan, sehingga nanti masyarakat dipermudah dengan akses lalu-lintas yang direncanakan akan terintegrasi dengan kereta api.
Sebagai catatan, setelah Bandara Ngloram tidak aktif sejak 1984, lahan bandara dibiarkan tanpa pagar. Selain untuk jalan pintas menuju ke sawah atau permukiman, sebagian lahan bandara dipakai untuk menjemur hasil panen.