Petani Di Blora Diharapkan Jangan Jual Semua Hasil Panen




APDESINEWS.COM - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora Ir. Reni Miharti menganjurkan, untuk menghadapi situasi saat ini, para petani di Kabupaten Blora supaya tidak menjual seluruh hasil panennya, namun sebagian hasil panen disimpan untuk stok pangan di tingkat rumah tangga.

Panen Padi dan Jagung di Kabupaten Blora sudah di mulai sejak Bulan Februari kemarin. Luas panen Padi di Kabupaten Blora sampai hari ini se luas 26.099 hektar, dengan produksi padi sebanyak 161.267 Ton GKP (Gabah Kering Panen). Angka produksi padi tersebut setara 87.036 Ton Beras.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blora Ir. Reni Miharti, menjelaskan, pada Bulan Maret dan April inilah terjadi puncak panen padi.

"Luas panen pada Bulan Maret dua kali lipat lebih di bandingkan panen Bulan Februari. Panen padi bulan Maret di Kabupaten Blora seluas 18.357 hektar," ujar Reni

Produksi padi di perkirakan sampai dengan 114.416 Ton GKP ( Setara beras 61.750 Ton ).Panen Padi terluas di Kecamatan Kunduran seluas 3.392 hektar, kemudian kecamatan Randublatung seluas 2.033 hektar, kemudian Kecamatan Kradenan (1.741 ha), Cepu (1.712 ha), Todanan (1.617 ha),  Kedungtuban (1.607 ha), Japah (1.593 ha) dan Banjarejo (1.524 ha). Semua petani hampir serempak panen padi pada Bulan Maret ini.

Pada Bulan April panen padi di prediksi lebih luas lagi. Perkiraan panen padi seluas 20.730 hektar. Prediksi ini berdasarkan luas padi eksisting berdasarkan data statistik pertanian. Apabila tidak ada kejadian luar biasa, puncak panen raya padi akan terjadi pada Bulan April.

Kabupaten Blora merupakan salah satu penyangga pangan di Jawa Tengah, dengan produksi padi terbesar ketiga di Jawa Tengah. Produksi padi yang melimpah tidak hanya dinikmati warga Blora, namun dikirim ke berbagai daerah di Jawa Tengah, bahkan dikirim ke luar Jawa Tengah.
"Produksi padi di Blora cukup untuk mengamankan stok pangan lokal, bahkan membantu daerah lain untuk mengamankan stok pangan menghadapi pandemi  covid 19.

Sedangkan panen raya jagung sudah dimulai pada Bulan Februari dengan luas panen 15.428 hektar dengan produksi  84.274 Ton. Pada Bulan Maret ini jagung juga masih panen cukup luas, seluas 9.308 hektar dengan produksi sekitar 50.316 Ton,"Ungkap Reni Miharti.

Reni juga menjelaskan, produksi Jagung Kabupaten Blora merupakan terbesar kedua di Jawa Tengah. Jagung dikirim ke beberapa gudang yang ada di Kabupaten Blora, Pabrik pakan ternak di beberapa Kabupaten sekitar, dan dikirim ke luar Jawa Tengah.

Dengan harga padi dan jagung yang cukup tinggi, harga padi di tingkat petani Rp. 4.000,00 - Rp. 4.500,00, membuat petani merasa senang. Apalagi produksi cukup tinggi karena hama dan penyakit tidak terlalu banyak menyerang pertanaman padi. Harga jagung Rp. 3.000,00 - Rp. 3.200,00 pipil basah. (Agung)

Related

Pertanian 718485285727423031

Posting Komentar

emo-but-icon

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item