Bupati Gelar Ngobrol Bareng, Membangun Sinergi Bersama Media



Apdesinews.com - Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Blora menggelar acara Ngobrol Bareng antara Bupati dan Wakil Bupati Blora bersama media. 

Acara  bertajuk “Membangun Sinergi Bersama Media” dilaksanakan di  Omah Joglo Nirwana, Jalan Blora - Cepu Km 15 Desa Tempellemahbang,  Kecamatan Jepon, Selasa (30/3/2021).

Kepala Dinas Kominfo Blora, Drs. Sugiyono, M.Si dalam sambutannya antara lain menyampaikan bahwa hingga saat ini sinergitas antara media dengan pemerintah cukup baik. 

“Kami sampaikan kepada Bapak Bupati, bahwa sinergitas dengan media cukup baik, sampai saat ini tidak ada kontriversi terkait pemberitaan,” ucapnya. 

Pihaknya juga mengiformasikan telah membuka jaringan komunikasi yang lebih luas, sehingga kanal-kanal itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. 

Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP, M.Si yang hadir bersama Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST, MM mengawali acara Ngobrol Bareng dengan menyampaikan program kerja 99 hari. 

Ada 9 program yang ditargetkan tuntas dalam jangka waktu 99 hari sejak dilantik 26 Februari 2021 lalu. Yaitu, Mewujudkan Mal Pelayanan Publik, Ngantor di Rumah Sakit,  Ngopeni Kadang Kekurangan melalui SLRT (Sistem Layanan Rujukan Terpadu), Mewujudkan Blora Satu Data.

Kemudian, Blora Mengaji, Musrenbang Lansia, Kelompok Rentan, Difabel, Pemuda, Perempuan dan Anak. Membentuk Satgas Pupuk dalam rangka mengurangi kelangkaan pupuk. Membuat grand design peternakan terpadu dari hulu sampai hilir. Ngopi bareng dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat dan koordinasi lintas sektoral.

Bupati juga mengajak media untuk bersama mewujudkan program kerja 99 hari itu. 

Acara makin gayeng ketika dibuka sesi tanya jawab yang dipandu Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Ignatius Ary Susanto, S.Sos. M.Si.  

Sejumlah insan media menyampaikan usulan dan masukan terkait beberapa hal yang ada di Kabupaten Blora. 

Di antaranya, Drs. H. Urip Daryanto, wartawan senior Blora dari SKH Suara Merdeka. Ia antara lain menyoal pelayanan rumah sakit  baik di Blora dan Cepu yang terkesan kurang memuaskan. 

“Sejak saya kecil sampai sekarang, kenapa pelayanan di rumah sakit masih saja kurang memuaskan, bahkan kurang ramah,” ucapnya. 

Urip Daryanto juga menyampaikan terkait efek media sosial baik dari sisi positif dan negatif nya. Selain itu, disampaikan pula berkaitan dengan kerusakan infrastruktur jalan hingga alokasi anggaran yang dimiliki Pemkab Blora. 

Sejumlah masukan dan usulan yang dari insan media itu direspon baik oleh Bupati Blora. Di antaranya terkait pelayanan di rumah sakit. 

“Untuk pelayanan di rumah sakit, kita terus berupaya baik. Maka melalui program ngantor di rumah sakit, saya yang di Blora, sedangkan Bu Wabup di Cepu,” kata Bupati Blora. 

Bupati Blora, H. Arief Rohman juga menandaskan bahwa pihaknya tetap mempriortiaskan pembangunan jalan rusak di Blora. Saat ini, bersama Wakil Bupati, Tri Yuli Setyowati terus mencari banyak upaya alternatif sebelum memutuskan hutang.

‘’Jadi hutang itu merupakan pilihan terakhir, saat ini  untuk bangun jalan rusak di Blora yang mencapai 70 persen kami masih terus mencari terbosoan lain,’’ kata Bupati.

Dia mengakui, bahwa pembangunan jalan rusak di Blora sangat diprioritaskan. Yang dinginkan warga Blora itu memang mempunyai jalan yang baik. Hanya tahun ini anggaran untuk bangun infra struktur jalan di Blora sangat terbatas.

Hal itu dikarenakan ada refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 yang angkanya mencapai Rp 100 Milliar. Diketahui, secara global  refocusing anggaran di Blora saat ini  sebesar Rp. 69 miliar dan rasionalisasi kegiatan dari DAU sebesar Rp. 28,5 Miliar.  Sehingga total refocusing anggran di APBD 2021 ada di angka Rp 69 Miliar dan Rp 28,5 Miliar.

Dikemukakan Bupati Arief, bahwa kebutuhan anggaran penanganan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Blora, cukup tinggi. Yakni, dengan kondisi jalan rusak  mencapai sekitar 70 persen dan diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 3 triliun, untuk membangun jalan cor.

Untuk itu, pihaknya terus mencari sejumlah alternatif. Diantaranya loby ke Pertamina dan pihak swasta lain di Blora untuk dana Corporate Social Responsibility ( CSR) bisa digunakan membangun jalan rusak. Termasuk mendorong proyek nasional yang ada di Blora dimana ada item pembangunan jalan.

Selain itu, lanjut Mas Arief (panggilan akrab Bupari Arief Rohman), pemanfaatan dana desa yang ada di desa-desa akan diarahkan ke pembangunan jalan. 

‘’Saya pikir nggak usah dibangun untuk membangun talud, yang terpenting untuk membangun jalan. Kalau pun terpaksa membangun talud ya sementara cukup dikeruk atau dengan cara lain,’’ ucapnya.

Terkait hutang untuk membangun jalan, menurut Arief, merupakan pilihan terakhir setelah pihah Pemkab mencari sejumlah alternatif lain.

 ‘’Sekali lagi, opsi hutang untuk membangun jalan itu adalah opsi yang paling akhir,’’ tandasnya.

Masih menurut Bupati Blora, untuk membangun jalan rusak di Blora, Pemkab juga akan MoU dengn TNI –Polri di Blora. Hal itu terinspirasi, saat meninjau proyek TMMD Sengkuyung yang digelar Kodim 0721/Blora di di wilayah Kecamatan Jati.

‘’Luar biasa, di pelaksanaanTMMD, dengan dana Rp 300 juta sudah bisa untuk membangun jalan yang cukup panjang berikut jembatan. Secepatnya Pemkab akan melakukan MoU dengan TNI-Polri dalam rangka membangun jalan rusak di Blora,’’ kata dia.

Di sela acara, Bupati Blora menghadirkan salah satu tokoh asal Blora asal Kediren Kecamatan Randublatung yang telah sukses di bidang pembibitan tanaman pangan, yakni jagung. 

Hadir pada acara itu, Kepala Bagian Prokompim Setda Blora Dra Mulyowati, MM, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPK) Ir. Hj. Reni Miharti, M.Agr.Bus serta Forkopimca Jepon.  

Sementara itu ketika diminta konfirmasi sejumlah wartawan setelah acara selesai Bupati Blora mengaku dihubungi para perantau terkait larangan mudik 2021 yang digulirkan oleh pemerintah pusat.

Warga Blora yang merantau di luar daerah berharap agar Arief menangkap keluhan mereka.

"Banyak perantau yang sudah menghubungi kami, kalau bisa nanti kami coba menyampaikan aspirasi ini kepada Pak Gubernur. Sudah dua tahun tidak boleh mudik kan rasanya juga berat. Sudah rindu kampung halaman," ujar Arief Rohman. 

Arief menegaskan, bahwa pihaknya akan mencoba melobi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

Misalnya, bagaimana kalau para perantau yang sudah vaksin atau yang hasil swabnya negatif tetap diperbolehkan mudik.

"Mungkin perantau  kita yang sudah vaksin atau hasil swabnya dinyatakan negatif kalau diperbolehkan untuk mudik seperti apa, tapi karena ini kebijakan  pemerintah pusat tentunya kami akan mencoba untuk melobi agar kesempatan untuk mudik dikabulkan," kata Arief.

Namun, kata dia, prinsipnya pihaknya tetap mematuhi apa yang menjadi keputusan pemerintah pusat.

Tidak berhenti di situ, upaya lobi agar tetap ada yang diperbolehkan pulang ke kampung halaman dengan syarat sudah vaksin atau hasil swab negatif akan coba dilakukan.

"Tapi upaya untuk diperbolehkan kami mencoba akan melobi Pak Gubernur gimana kira-kira ini," ujarnya.

Diketahui, pemerintah pusat mengeluarkan larangan mudik pada 6 sampai 17 Mei 2021. (*)

Related

Pemerintahan 5827594298063508341

Posting Komentar

emo-but-icon


Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item